Jepang Bubarkan Klub Sepakbola Human Trafficking dari Pakistan
Jakarta – Kasus mengejutkan datang dari Jepang. Pemerintah setempat membubarkan sebuah klub sepakbola asal Pakistan setelah terungkap bahwa klub tersebut hanyalah kedok untuk praktik human trafficking atau perdagangan manusia internasional.
Kronologi Terbongkarnya Klub Sepakbola Palsu
Dilaporkan oleh Times Now News, rombongan klub sepakbola asal Pakistan tiba di Jepang pada 16 September 2025. Namun, otoritas setempat langsung mencurigai dokumen-dokumen yang mereka bawa. Setelah diteliti, ternyata dokumen tersebut palsu dan tidak sah digunakan sebagai izin masuk maupun izin kompetisi.
Modus Human Trafficking Berkedok Klub Sepakbola
Klub tersebut bernama Golden Football Trial yang didirikan oleh Malik Waqas. Malik diketahui merekrut warga Pakistan dengan iming-iming karier sebagai pesepakbola internasional. Faktanya, mereka dilatih hanya sekadar agar terlihat profesional, lalu diselundupkan sebagai pekerja ilegal di luar negeri.
- Setiap anggota diwajibkan membayar 14 ribu USD (setara Rp 233 juta).
- Klub hanya menjadi topeng untuk jaringan perdagangan manusia lintas negara.
- Kasus serupa bahkan pernah berhasil lolos ke Jepang pada tahun 2024.
Kerja Sama Jepang dan Pakistan Bongkar Kasus
Setelah kasus ini tercium, Jepang bekerja sama dengan Badan Investigasi Federal Pakistan (FIA) untuk menindaklanjuti jaringan human trafficking tersebut. Pemerintah Jepang menegaskan tidak akan memberi toleransi bagi praktik yang merusak integritas olahraga dan membahayakan keamanan nasional.
Dampak Kasus Golden Football Trial
Kejadian ini memicu keprihatinan masyarakat internasional. Dunia sepakbola ikut tercoreng oleh praktik ilegal tersebut. Kasus Golden Football Trial sekaligus menjadi peringatan bahwa human trafficking kini semakin canggih dengan memanfaatkan olahraga sebagai kedok.
